NO
|
NAMA
|
MAKNA MAKANAN/ALAT YANG DIGUNAKAN
|
1.
|
NASI GOLONG
|
Nasi merupakan salah satu makanan pokok orang Jawa dan salah satu sumber kehidupan. Agar dalam kehidupan kita mendapat kekuatan dalam mencapai suatu tujuan kita harus bersatu “gumolong, gilig” seperti nasi golong. Jadi nasi golong merupakan simbol persatuan warga masyarakat untuk mencapai suatu tujuan dalam hidup, baik hidup di dunia maupun akherat.
|
2.
|
IYAN
|
Suatu alat terbuat dari anyaman bambu berbentuk bujur sangkar untuk membentuk/membuat golong . Nasi yang sudah ditanak dituangkan dalam iyan selanjutnya dibentuk golong. Sehaingga dapat disimbolkan bahwa iyan merupakan alas atau dasar dalam kita mencapai suatu tujuan, tidak boleh keluar dari dasar atau alas yang sudah ditentukan.
|
3
|
ILIR DAN CENTHONG
|
Dalam membentuk golong harus ditopang dengan alat yang bernama ilir dan centhong, kedua alat tersebut tidak bisa lepas atau diabaikan dalam membentuk nasi golong.
Dalam membentuk golong, tangan kanan memegang ilir tangan kiri memegang centhong digerakkan bersama sama. Ilir untuk mengumpulkan udara sedangkan centhong untuk membolak balik nasi yang sudah dituangkan dalam iyan (bhs Jawa angi). Dengan kerja sama kedua tangan untuk menggerakan kedua alat tersebut maka akan terbentuk nasi yang tadinya masih terpisah pisah akan menjadi satu kesatuan nasi yang pulen berkumpul membentuk golong.
Sehingga ilir dan centhong merupakan simbol perekat persatuan (gumolong/golong) menyatukan yang terpisah pisah menjadi satu kesatuan yang rekat untuk mencapai suatu tujuan .
|
4
|
INGKUNG
|
Jenis masakan yang terbuat dari ayam utuh setelah diambil jeroannya ibaratnya hal-hal yang kotor sudah dibersihkan dalam artian bersih lahir batin, kemudian dibentuk menjadi ingkung dengan kepala ditekuk maknanya kita harus mawas diri selalu koreksi diri sendiri dalam menjalankan suatu kehidupan, jangan mencar-cari kesalahan orang lain.
INKUNG berasal dari basa Jawa Ingkang Linangkung artinya yang Maha Esa atau Alloh SWT. Jadi dalam mencapai suatu tujuan bersama belumlah cukup hanya dengan gumolong/bersatu, kita harus selalu memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar tujuan kita dapat terkabul. Dapat dikatatakan pula Ingkung dari sebutan Mugi-mugi Jinangkung artinya kita nenaruh harapan dalam memcapai tujuan tetap mendapat perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa.
|
5
|
KECAMBAH/CAMBAH
|
Dalam tahapan apapun kita mulai dari pertumbuhan/cambah, sesuatu yang baru tumbuh mempunyai semangat yang sangat tinggi (makantar-kantar) untuk mencapai suatu tujuan .Dengan demikian cambah merupakan simbol semangat, dimana untuk mencapai tujuan, kita tidak boleh kendor apabila tujuan belum tercapai.
|
6
|
KUMBU
|
Kumbu merupakan masakan yang terbuat dari kedele yang digodhog dan diberi bumbu. Kumbu berasal dari kata kembo artinya ragu.
Dalam mencapai tujuan kita tidak boleh kembo-kembo atau ragu-ragu apabila kita ragu-ragu niscaya akan menjadi salah satu penghambat dalam mencapai tujuan.
|
7
|
SRUNDENG
|
Jenis masakan yang terbuat dari kelapa yang diparut kemudian dimasak dengan bumbu-bumbu tertentu sehingga rasanya gurih. Kelapa sebagai bahan srundeng juga dipilih dari kelapa yang masih “semrundeng” kalau kelapa masih terlalu muda maka srundeng akan lengket (bhs Jawa themel), kalau kelapa terlalu tua maka srundeng akan menjadi kasar dan tidak gurih.
Dengan bahan baku yang pas maka akan menjadi srundeng yang pas (bhs jawa berbentuk ngrawit) tidak lengket/themel dan tidak kasar/kasap.
Sehingga dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan pikiran kita, otak kita harus ngrawit/tidak lengket (themel,njendhel), kita harus olah pikir, nguliur budi, punya iguh pratikel mencari cara bagaimana agar tujuan kita dapat tercapai.
|
8
|
GODHOGAN
|
Dalam basa Jawa Banyumasan godhokan artinya sayur/oseng-oseng. Contoh : godhogan gori = oseng gori, godhogan gandhul = oseng pepaya, godhogan tempe = oseng tempe dll. sebagai pelengkap lauk pauk nasi golong pasti ada godhogan/oseng-oseng sedangkan jenisnya sangat relatif sesuai dengan selera masing-masing.
Godhogan( memakai huruf h dalam aksara jawa dibaca dho) berasal dari basa Banyumasan godogan (tanpa huruf h dalam aksara jawa dibaca do ). Godogan artinya cekelan, pegangan, sehingga didalam mencapai suatu tujuan yang akan diraih kita selalu harus pegangan (berpegangan) pada aturan, norma yang berjalan didalam tata kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
|
Demikian kiranya makna atau simbol yang terkandung dalam kearifan lokal berupa acara Suran atau sedhekah bumi yang masih dilestarikan oleh sebagian besar masyarakat Desa Sirkandi Kecamatan Purwareja Klampok, sedangkan pelaksanaannya adalah setiap bulan Sura/Muharam pada hari Selasa Kliwon atau Jum’at Kliwon.
Apabila ada kesalahan kan kekeliruan mohon dimaafkan karena artikel ini kami tulis berdasarkan cerita turun temurun dari pendahulu pendahulu kami.
|